Assalamu'alaikum wr.wb.
Kita patut bangga menjadi sosok orang yang berkewarganegaraan indonesia, kenapa? Karena indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau ini bukan saja menyimpan kekayaan alam yang bikin ngiri bangsa asing, tapi juga mempunyai kekayaan budaya dan bahasa yang beragam yang tentunya mesti kita jaga dan pelihara agar tidak punah, sehingga anak cucu kita nanti juga bisa meneruskan warisan nenek moyang mereka.
Nah, sebagai 'orang jawa' saya mencoba 'njawani' dalam arti mencoba mengingat-ingat dan nguri-uri (memelihara) tentang tata bahasa jawa atau istilahnya 'kawruh basa jawa' yang ternyata sangat unik, menarik dan lumayan rumit.
Salah satu sub pelajaran tata bahasa jawa yang masih saya ingat adalah 'kerata basa'. Ini adalah pelajaran waktu saya SD dulu.
Apakah 'kerata basa' atau 'tembung kerata' itu??
Beruntung saya masih menyimpan buku pelajaran SD saya yang sudah lusuh dan sebagian dimakan rayap. Kerata basa dalam bahasa jawa adalah "tembung loro sing digandheng nanging suda wandane lan mawa teges" kalau diartikan dalam bahasa indonesia kira2 begini : "dua kata yang disambung menjadi satu (disingkat) dan mengandung arti/makna"
Contohnya :
- Wedang = ngawe kadang.
('Wedang' berarti air teh, kopi atau sejenisnya, sedangkan 'ngawe kadang' artinya memanggil saudara / teman, biasanya tradisi jawa saat berkumpul dgn saudara / teman / tetangga, mereka minum teh atau kopi)
- Kuping = kaku njepiping
(Kuping / telinga = kaku dan melebar)
- Tandur = nata karo mundur
(Tandur = ditata dengan cara mundur / menanam padi)
- Gedhang = digeget sabubare madhang.
(pisang = digigit setelah makan)
- Tarub = ditata kareben murub
(Panggung = di tata / diset biar menyala terang)
- Tebu = antebing kalbu
(Tebu = mantab di rasa / manis banget)
- Dalang = ngudal piwulang
(Dalang = menyampaikan ilmu / pelajaran)
- Sepur = asepe metu ndhuwur
(Kereta api = asapnya keluar diatas / kereta api jaman dulu)
- Dubang = idu abang
(Biasanya orang yang lagi nyirih ludahnya berwarna merah)
- Kathok = yen nganggo diangkat mboko sithok
(Celana = kalau mau dipakai diangkat satu persatu)
- Krikil = keri neng sikil
(Kerikil = geli dikaki / kalau diinjak)
- Garwa = sigaraning nyawa
(Isteri = separuh nyawa)
- Guru = dìgugu lan ditiru
(Guru = dipercaya dan ditiru)
- Prajurit = prawira jujur lan ngirit
(Prajurit = gagah, jujur dan irit)
- Ndelok = kendele mung alok2
(Nonton = beraninya cuma mencela)
Dll.
Unik ya? Semoga dapat mengingatkan kita kembali tentang pelajaran bahasa jawa jangan sampai terlupakan. Mohon maaf jika masih ada kesalahan dalam penyampaian artikel saya ini.
Kita patut bangga menjadi sosok orang yang berkewarganegaraan indonesia, kenapa? Karena indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau ini bukan saja menyimpan kekayaan alam yang bikin ngiri bangsa asing, tapi juga mempunyai kekayaan budaya dan bahasa yang beragam yang tentunya mesti kita jaga dan pelihara agar tidak punah, sehingga anak cucu kita nanti juga bisa meneruskan warisan nenek moyang mereka.
Nah, sebagai 'orang jawa' saya mencoba 'njawani' dalam arti mencoba mengingat-ingat dan nguri-uri (memelihara) tentang tata bahasa jawa atau istilahnya 'kawruh basa jawa' yang ternyata sangat unik, menarik dan lumayan rumit.
Salah satu sub pelajaran tata bahasa jawa yang masih saya ingat adalah 'kerata basa'. Ini adalah pelajaran waktu saya SD dulu.
Apakah 'kerata basa' atau 'tembung kerata' itu??
Beruntung saya masih menyimpan buku pelajaran SD saya yang sudah lusuh dan sebagian dimakan rayap. Kerata basa dalam bahasa jawa adalah "tembung loro sing digandheng nanging suda wandane lan mawa teges" kalau diartikan dalam bahasa indonesia kira2 begini : "dua kata yang disambung menjadi satu (disingkat) dan mengandung arti/makna"
Contohnya :
- Wedang = ngawe kadang.
('Wedang' berarti air teh, kopi atau sejenisnya, sedangkan 'ngawe kadang' artinya memanggil saudara / teman, biasanya tradisi jawa saat berkumpul dgn saudara / teman / tetangga, mereka minum teh atau kopi)
- Kuping = kaku njepiping
(Kuping / telinga = kaku dan melebar)
- Tandur = nata karo mundur
(Tandur = ditata dengan cara mundur / menanam padi)
- Gedhang = digeget sabubare madhang.
(pisang = digigit setelah makan)
- Tarub = ditata kareben murub
(Panggung = di tata / diset biar menyala terang)
- Tebu = antebing kalbu
(Tebu = mantab di rasa / manis banget)
- Dalang = ngudal piwulang
(Dalang = menyampaikan ilmu / pelajaran)
- Sepur = asepe metu ndhuwur
(Kereta api = asapnya keluar diatas / kereta api jaman dulu)
- Dubang = idu abang
(Biasanya orang yang lagi nyirih ludahnya berwarna merah)
- Kathok = yen nganggo diangkat mboko sithok
(Celana = kalau mau dipakai diangkat satu persatu)
- Krikil = keri neng sikil
(Kerikil = geli dikaki / kalau diinjak)
- Garwa = sigaraning nyawa
(Isteri = separuh nyawa)
- Guru = dìgugu lan ditiru
(Guru = dipercaya dan ditiru)
- Prajurit = prawira jujur lan ngirit
(Prajurit = gagah, jujur dan irit)
- Ndelok = kendele mung alok2
(Nonton = beraninya cuma mencela)
Dll.
Unik ya? Semoga dapat mengingatkan kita kembali tentang pelajaran bahasa jawa jangan sampai terlupakan. Mohon maaf jika masih ada kesalahan dalam penyampaian artikel saya ini.
Indah sekali belum kalau kita pelajari pribahasanya, sayang kalau hilang terbenam begitu saja.
ReplyDelete